MAKALAH MIKROBIOLOGI KESEHATAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan jasad hidup
yang mempunyai ukuran sangat keci. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki
kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat dapat
mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena
mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar
sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan
terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang
kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan.
Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk
persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan
akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.
Sebagaimana kita ketahui sebelumnya
mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat ditemukan di semua
tempat yang memungkinkan terjadiny kehidupan, disegala lingkungan hidup
manusia. Mereka ada di dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara)
serta makanan, dan karena beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk
secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau
hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan
inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Mikrobiologi Kesehatan
Salah satu manfaat mikroorganisme
dalam bidang kesehatan adalah dalam menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik
dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan bakteri lain. Antibiotik ini
merupakan obat yang paling manjur untuk memerangi infeksi oleh bakteri.
Beberapa mikroba menghasilkan metabolit sekunder, yang sangat bermanfaat
sebagai obat untuk mengendalikan berbagai penyakit infeksi. Sejak dulu dikenal
jamur Penicillium yang pertama kali ditemukan oleh Alexander fleming (1928),
dapat menghasilkan antibiotika penisilin. Sekarang banyak diproduksi berbagai
antibiotik dari berbagai jenis mikroba yang sangat berperan penting dalam
mengobati berbagai penyakit. Selain untuk antibiotik, dalam bidang kesehatan
mikrorganisme juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk di dalam saluran
pencernaan alami, yang turut membantu mencerna makanan di dalam saluran
pencernaan.
Mikroorganisme tidak saja terdapat
dan hidup di lingkungan, akan tetapi juga di tubuh manusia. Tubuh manusia tidaklah
steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu manusia dilahirkan ia langsung
berhubungan dengan mikroorganisme. Mikroorganisme yang secara alamiah terdapat
di tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota.
2. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kehadiran Flora Normal Pada Tubuh Manusia
v Nutrisi
v kebersihan
seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
v kondisi
hidup
v penerapan
prinsip-prinsip kesehatan
Mikroflora pada tubuh berdasarkan
bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1) Mikroorganisme
tetap/normal (resident flora/indigenous) yaitu mikroorganisme jenis tertentu
yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu dan
pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis
ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora
normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan organisme komensal. Flora
normal yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan
makanan dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh
memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme
ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis,Pityrosporum ovale,Candida albicans.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis,Pityrosporum ovale,Candida albicans.
2) Mikroorganisme
sementara (transient flora) yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial
patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu
beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara
tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak
menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit
asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal
akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.
Penyakit menular umumnya disebabkan
oleh mikroba, yaitu bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Penularan suatu
penyakit dapat berlangsung dalam 3 cara :
Ø Berdasarkan
Jalur Kompleks Dua Faktor, yaitu dari mikroba patogen langsung ke manusia.
Ø Berdasarkan
Jalur Kompleks Tiga Faktor, yaitu mikroba patogen ke vektor ke manusia
Ø Berdasarkan
Jalur Kompleks Empat Faktor, yaitu mikroba patogen, vektor pertama, vektor
kedua, manusia.
Masuknya penyakit menular ke dalam tubuh dapat terjadi
dalam tiga (3) tahapan yaitu :
Ø Masuknya
penyebab (mikroba patogen) yang dapat menginfeksi tubuh melalui rongga mulut,
air, bahan makanan, dsb.
Ø Pertumbuhan
mikroba patogen di dalam jaringan inang
Ø Timbulnya
gangguan/kerusakkan pada tubuh inang oleh jasad mikroba patogen baik secara
langsung maupun tidak langsung
3. Flora Normal
Pada Tubuh Manusia
Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh
manusia yang kontak langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut,
usus, saluran urogenital, mata, dan telinga . Organ-organ dan jaringan biasanya
steril.
1) Kulit
Kebanyakan bakteri kulit di jumpai
pada epitelium yang seakan-akan bersisik (lapisan luar epidermis), membentuk
koloni pada permukaan sel-sel mati. Kebanyakan bakteri ini adalah
spesiesStaphylococcus dan sianobakteri aerobik, atau difteroid. Jauh di dalam
kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerobik lipofilik, seperti Propionibacterium
acnes penyebab jerawat. Jumlahnya tidak dipengaruhi oleh pencucian. Staphylococcus
epidermidis yang bersifat nonpatogen pada kulit namun dapat menimbulkan
penyakit saat mencapai tempat -tempat tertentu seperti katup jantung buatan dan
sendi prostetik (sendi buatan). Bakteri ini lebih sering ditemui pada kulit
dibandingkan dengan kerabatnya yang bersifat patogen yaitu Staphylococcus
aureus. Secara keseluruhan ada sekitar 103-104 mikroorganisme/cm2 yang
kebanyakan terletak pada stratum (lapisan) korneum. Bakteri anaerob dan aerob
sering bersama-sama menyebabkan infeksi sinergistik, selulitis dari kulit dan
jaringan lunak. Bakteri-bakteri tersebut merupakan bagian dari flora normal.
2) Hidung dan Nasofaring (nasopharynx)
Flora utama hidung terdiri dari korinebakteria,
stafilokokus dan streptokokus. Dalam hulu kerongkongan hidung, dapat juga
dijumpai bakteri Branhamella catarrhalis (suatu kokus gram negatif) dan Haemophilus
influenzae (suatu batang gram negatif).
Pemusnahan flora normal faring
dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebabkan over growth: bakteria negatif
Gram seperti Escherichia coli, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas atau jamur.
3) Mulut
Kelembapan yang paling tinggi,
adanya makanan terlarut secara konstan dan juga partikel-partikel kecil makanan
membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri. Mikrobiota
mulut atau rongga mulut sangat beragam; banyak bergantung pada kesehatan
pribadi masing-masing individu.
Pada waktu lahir, rongga mulut pada
hakikatnya merupakan suatu inkubator yang steril, hangat, dan lembab yang
mengandung sebagai substansi nutrisi. Air liur terdiri dari air, asam amino,
protein, lipid, rongga mulut menjadi mantap. Jasad-jasad renik ini tergolong ke
dalam genus Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces,da n
Lactobacillus.
4) Orofaring (oropharinx)
Orofaring (bagian belakang mulut
juga dihuni sejumlah besar bakteri Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan
juga difteroid.Tetapi kelompok bakteri terpenting yang merupakan penghuni asli
orofaring ialah streptokokus hemolitik, yang juga dinamakanStreptokokus
viridans. Biakan yang ditumbuhkan dari orofaring juga akan memperlihatkan
adanyaBranchamella catarrhalis, spesies Haemophilus, serta gular-galur
pneumokokus avirulen (Streptococcus pneumonia).
5) Perut
Isi perut yang sehat pada praktisnya
steril karena adanya asam hidroklorat di dalam sekresi lambung. Setelah
ditelannya makanan, jumlah bakteri bertambah tetapi segera menurun kembali
dengan disekresikannya getah lambung dan pH zat alir perut pun menurun.
6) Usus Kecil
Usus kecil bagian atas (atau usus
dua belas jari) mengandung beberapa bakteri. Di antara yang ada, sebagian besar
adalah kokus dan basilus gram positif. Di dalam jejunum atau usus halus kos ong
(bagian kedua usus kecil, di antara usus dua belas jari dan ileum atau usus
halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-spesies Enterokokus,
Laktobasilus, dan Difteroid. Khamir Candida albicans dapat juga
dijumpai pada bagian usus kecil ini. Pada bagian usus kecil yang jatuh (ileum),
mikrobiota mulai menyerupai yang dijumpai pada usus besar. Bakteri anaerobik
dan enterobakteri mulai nampak dalam jumlah besar.
7) Usus Besar
Di dalam tubuh manusia, kolon atau
usus besar, mengandung populasi mikrobe yang terbanyak. Telah diperkirakan
bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen tinja adalah kurang lebih 1012
organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik yang ada meliputi spesies Bacteroides
(B. fragilis, B. melaninogenicus, B. oralis) dan Fusobacterium. Basilus
gram positif diwakili oleh spesies-spesies Clostridium(serta spesies-spesies
Lactobacillus.
Flora saluran pencernaan berperan
dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorpsi zat
makanan serta antagonis mikroba patogen.
8) Saluran Kemih
Pada orang sehat, ginjal, ureter
(saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan kandung kemih bebas dari
mikroorganisme, namun bakteri pada umunya dijumpai pada uretra (saluran dari
kandung kemih ke luar) bagian bawah baik pada pria maupun wanita. Tetapi
jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, agaknya disebabkan efek
antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya
epitelium terbilas oleh air seni. Ciri populasi ini berubah menurut variasi
daur haid. Penghuni utama vagina dewasa adalah laktobasilus yang toleran
terhadap asam. Bakteri ini mengubah glikogen yang dihasilkan epitelium vagina,
dan didalam proses tesebut menghasilkan asam. Penumpukan glikogen pada dinding
vagina disebakan oleh kegiatan indung telur; hal ini tidak dijumpai sebelum
masa akil balig ataupun setelah menopause (mati haid). Sebagai akibat
perombakan glikogen, maka pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar 4.4
sampai 4,6.
Mikrooganisme yang mampu berkembang
baik pada pH rendah ini dijumpai di dalam vagina dan mencakup enterokokus,
Candida albicans , dan sejumlah besar bakteri anaerobik. Sistem urinari dan
genital secara anatomis terletak berdekatan, suatu penyakit yang menginfeksi
satu sistem akan mempengaruhi siste m yang lain khususnya pada laki-laki.
Saluran urin bagian atas dan kantong urine steril dalam keadaan normal. Saluran
uretra mengandung mikroorganisme seperti Streptococcus, Bacteriodes,
Mycobacterium, Neisseria dan enterik. Sebagian besar mikroorganisme
yang ditemukan pada urin merupakan kontaminasi dari flora normal yang terdapat
pada kulit. Keberadaan bakteri dalam urine belum dapat disimpulkan sebagai
penyakit saluran urine kecuali jumlah mikroorganisme di dalam urine melebihi
105 sel/ml.
9) Mata (Konjungtiva) dan Telinga
Mikroorganisme konjungtiva terutama
adalah difteroid (Coynebacterium xerosis), S. epidermidis dan Streptokukus
non hemolitik. Neiseria dan basil gram negatif yang menyerupai spesies Haemophilus
(Moraxella) seringkali juga ada. Flora konjungtiva dalam keadaan normal
dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung lisozim.
Flora liang telinga luar biasanya
merupakan gambaran flora kulit. Dapat dijumpai Streptococcus pneumonia,
batang gram negatif termasuk Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus
aureusdan kadang-kadang Mycobacterias aprofit. Telinga bagian tengah dan
dalam biasanya steril.
10) Bakteri di
Darah dan jaringan
Pada keadaan normal darah dan
jaringan adalah steril. Kadangkadang karena manipulasi sederhana seperti
mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal dari mulut dapat masuk
ke jaringan atau darah. Dalam keadaan normal mikroorganisme tersebut segera
dimusnahkan oleh sistem kekebalan tubuh. Hal seperti itu dapat terjadi pula
dengan flora faring, saluran cerna dan saluran kemih. Pada keadaan abnormal
seperti adanya katup jantung abnormal, atau protesa lain, bakteremia di atas
dapat mengarah pada pembentukan koloni dan infeksi.
4. VIRULENSI
MIKROORGANISME
Mikroorganisme patogen memiliki faktor virulensi yang
dapat meningkatkan patogenisitasnya dan memungkinkannya berkolonisasi atau
menginvasi jaringan inang dan merusak ungsi normal tubuh. Virulensi
menggambarkan kemampuan untuk menimbulkan penyakit.
5. JALAN MASUK MIKROORGANISME
KE TUBUH INANG
Mikroorganisme patogen dapat
memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan, misalnya melalui membran
mukosa, kulit, ataupun rute parental. Banyak bakteri dan virus memiliki akses
memasuki tubuh inang melalui membran mukosa saluran pernafasan,
gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran penting
yang menutupi bola mata dan kelopak mata.
a) Saluran
pernafasan : Saluran pernafasan merupakan jalan termudah bagi
mikroorganisme infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut
dalam bentuk partikel debu. Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia,
campak, tuberkulosis, dan cacar air.
b) Saluran
pencernaan : Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan
makanan atau minuman dan melalui jari tangan yang terkontaminasi mikroorganisme
patogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan oleh asam klorida
(HCL) dan enzim-enzim di lambung, atau oleh empedu dan enzim di usus halus.
Mikatroorganisme yang berahan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya demam
tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera. Patogen ini selanjutnya
dikeluarkan melalui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya melalui
air, makanan, atau jari-jari tangan yang terkontaminasi.
c) Kulit
: Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak
mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme.
Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit,
folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain memasuki
tubuh inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui penetrasi
atau perlukaan membran mukosa. Rute ini disebut rute perenteral. Suntikan,
gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat membuka rute infeksi parenteral.
d) Rongga mulut
: Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme. Salah satu
penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi mikroorganisme adalah
karies gigi. Karies gigi diawali akibat pertumbuhan Streptococcus mutans
dan spesies Streptococcus lainnya pada permukaan gigi. Hasil fermentasi
metabolism menghidrolisis sukrosa menjadi komponen monosakarida, fruktosa, dan
glukosa. Enzim glukosiltransferasi selanjutnya merakit glukosa menjadi
dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang difermentasi menjadi asam
laktat. Akumulasi bateri dan dekstran menempel pada permukaan gigi dam
membentuk plak gigi.
Populasi bakteri plak didominasi
oleh Streptococcus dan anggota Actinomyces. Karena plak sangat
tidak permeabelm terhadap saliva, maka asam laktat yang diproduksi oleh bakteri
tidak dilarutkan atau dinetralisasi dan secara perlahan akanmelunakkan enamel
gigitepat plak tersebut melekat.
6. MEKANISME
PATOGENISITAS
Mikroorganisme yang secara tetap
terdapat pada permukaan tubuh bersifat komensal. Pertumbuhan pada bagian tubuh
tertentu bergantung pada faktor -faktor biologis seperti suhu, kelembapan dan
tidak adanya nutrisi tertentu serta zat -zat penghambat. Keberadaan flora
tersebut tidak mutlak dibutuhkan untuk kehidupan karena hewan yang dibebaskan
(steril) dari flora tersebut, tetap bisa hidup. Flora yang hidup di bagian
tubuh tertentu pada manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan
kesehatan dan hidup secara normal. Beberapa anggota flora tetap di saluran
pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan.
Flora yang menetap diselaput lendir
(mukosa) dan kulit dapat mencegah kolonialisasi oleh bakteri patogen dan
mencegah penyakit akibat gangguan bakteri. Mekanisme gangguan ini tidak jelas.
Mungkin melalui kompetisi pada reseptor atau tempat pengikatan pada sel
penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambatan oleh produk metabolik atau
racun, penghambatan oleh zat antibiotik atau bakteriosin (bacteriocins).
Supresi flora normal akan menimbulkan tempat kosong yang cenderung akan
ditempati oleh mikroorganisme dari lingkungan atau tempat lain pada tubuh.
Beberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi patogen. Selain itu,
diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora adalah penting
untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh normal.
Sebaliknya, flora normal juga dapat
menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu. Berbagai organisme ini tidak bisa
tembus (non-invasive) karena hambatan-hambatan yang diperankan oleh lingkungan.
Jika hambatan dari lingkungan dihilangkan dan masuk le dalam aliran darah atau
jaringan, organisme ini mungkin menjadi patogen.
Streptococcus viridians, bakteri
yang tersering ditemukan di saluran nafas atas, bila masuk ke aliran darah
setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai ke katup jantung yang
abnormal dan mengakibat kan subacute bacterial endocarditis. Bacteroides
yang normal terdapat di kolon dapat menyebabkan peritonitis mengikuti suatu
trauma Spesies Bacteroides merupakan flora tetap yang paling sering dijumpai di
usus besar dan tidak membahayakan pada tempat tersebut. Tetapi jika masuk ke
rongga peritoneum atau jaringan panggul bersama dengan bakteri lain akibat
trauma, mereka menyebabkan supurasi dan bakterimia. Terdapat banyak contoh
tetapi yang penting adalah flora normal tidak berbahaya dan dapat
bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan
yang menyertainya. Mereka dapat menimbulkan penyakit jika berada pada lokasi
yang asing dalam jumlah banyak dan jika terdapat faktor-faktor predisposisi.
7. INTERAKSI
ANTARA FLORA NORMAL dengan INANGNYA
Pada kenyataannya, tidak banyak yang
diketahui tentang sifat hubungan antara manusia dan flora normal mereka, tetapi
mereka dianggap sebagai interaksi dinamis daripada saling asosiasi ketidak
pedulian. Baik host dan bakteri berpikir untuk memperoleh manfaat dari satu
sama lain, dan asosiasi, untuk sebagian besar, mutualistik. Flora normal
berasal dari host mereka pasokan nutrisi, lingkungan yang stabil, perlindungan
dan transportasi. Host memperoleh dari flora normal tertentu manfaat nutrisi
dan pencernaan, stimulasi dari kegiatan pembangunan dan sistem imun, dan
perlindungan melawan kolonisasi dan infeksi oleh mikroba patogen.
Sementara sebagian besar kegiatan
manfaat flora normal tuan rumah mereka, sebagian dari flora normal adalah
parasit (hidup di atas biaya tuan rumah mereka), dan beberapa bersifat patogen
(mampu menghasilkan penyakit). Penyakit yang dihasilkan oleh flora normal di
tuan rumah mereka dapat disebut penyakit endogen. Kebanyakan endogen bakteri
penyakit infeksi oportunistik, yang berarti bahwa organisme harus diberi kesempatan
khusus kelemahan atau membiarkan-down dalam pertahanan host untuk menginfeksi .
Contoh dari infeksi oportunistik bronkitis kronis pada perokok dimana bakteri
flora normal dapat menyerang paru-paru melemah.
Kadang-kadang hubungan antara
anggota flora normal yang inangnya tidak dapat diuraikan. Seperti hubungan
dimana tidak ada manfaat jelas atau membahayakan organisme baik selama hubungan
mereka disebut sebagai hubungan teman semakan. Banyak flora normal yang tidak
dominan dalam habitat mereka, walaupun selalu hadir dalam jumlah yang rendah,
dianggap sebagai teman semakan bakteri. Namun, jika dugaan hubungan teman
semakan mempelajari secara mendetail, parasit atau karakteristik mutualistic
sering muncul.
8. Virus Dalam Mikrobiologi Kesehatan
1.Virus yang merugikan
1) Influenza
Penyebab influenza adalah virus
golongan orthomyxovirus yang bebbentuk seperti bola. Virus influenza ditularkan
lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan.
2) Flu burung
Flu burung atau Avian Influenza
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti
unggas dan ammalia. Penyebab penyakit ini termasuk influenza tipe A, Strain
H5N1.
3) Campak
Gambar: virus campak
Campak
disebabkan oleh virus paramyxovirus. Gejala campak adalah demam tinggi,
batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.masa inkubasinya sekitar 10 hingga 12
hari. Di awal masa inkubasi virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas
yang menyebabkan gejala batuk kering dan radang tenggorokan. Di akhir masa
inkubasi, virus menuju darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh, terutama
kulit, sehingga terlihat bercak-bercak merah di kulit.
4) Cacar Air dan Herpes Zoster
Cacar air dan herpes zoster
disebabkan oleh virus yang sama, yaitu varicella zoster virus (VCV).
Virus ini dapat langsung menyebabkan penyakit atau dapat menetap selama
beberapa tahun, baru kemudian menimbulkan penyakit.
5) Hepatitis
Hepatitis (pembegkakan hati)
disebabkan oleh virus hepatitis. Beberapa virus hepatitis yang diekenali adalah
virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Gejala umumnya adalah demam, mual, dan
muantah, serta perubahan warna kulit dan selaput lender terlihat kuning.
6)
Polio
Polio (poliomyelitis) disebabkan
oleh virus polio. Serangan virus polio menyebabkan lumpuh jika virus
menginfeksi selaput otak (meninges) dan sumsum tulang belakang.
1) Papilonia
Disebabkan oleh salah satu virus
yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan
saluran utama pernapasan. Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan hubungan
seksual dengan penderita.
2) Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh
golongan paramyxovirus. Virus ini hanya memiliki RNA. Paramyxovirus
dapat tumbuh di jaringan otak, selaput otak, pancreas, testis, galndula
parotid, dan kadang di hati.
3) AIDS
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome)
adalah penularan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV (human
immunodeficiency virus).
4) Ebola
Virus ebola ditemukan pada tahun
1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam belum diketahui. Demikian pula
prosesnya menjai epidemic. Virus ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa
menit, kemudian aka mati oleh sinar ultraviolet. Virus ebola merusak jaringan
dan sel tubuh dan menyebabkan kematian dalam jangka kurang dari dua minggu.
5) Herpes Simpleks
Penyakit ini disebabkan oleh virus
anggota famili Herpesviridae, yang menyerang kulit dan selaput lender. Virus
herpes simpleks dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
6) Rabies
Penyakit ini disebabkan oleh virus
rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang hewan, misalnya
anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang terkena rabies
menunjukkan perilaku agresif atau kelumpuhan.
7) SARS
SARS (severe
acute respiratory syndrome) pertama kali muncul di Cina pada akhir tahun
2002. Di sepanjang
tahun 2003 kasus SARS merebak diseluruh dunia dan menyebabkan sedikitnya 813
orang meninggal dunia. SARS disebabkan oleh coronavirus yang
mengakibatkan penderita mengalami gejala seperti penderita pneumonia sehingga
SARS disebut juga CVP (coronavirus pneumonia).
8) Virus Dengue penyebab demam berdarah
Demam berdarah adalah infeksi penyakit tropis yang
disebabkan oleh virus dengue . Gejalanya meliputi demam , sakit kepala , otot
dan nyeri sendi , dan karakteristik ruam kulit yang mirip dengan campak . Dalam
sebagian kecil kasus penyakit berkembang menjadi demam berdarah mengancam
kehidupan hemoragik, mengakibatkan pendarahan , rendahnya tingkat trombosit
darah dan kebocoran plasma darah, atau ke sindrom syok dengue, di mana tekanan
darah sangat rendah terjadi.
2. Virus yang menguntungkan
Namun
demikian, tidak berarti bahwa virus hanya memiliki peran yang merugikan. Dengan
kemajuan bioteknologi dan rekayasa genetika, ilmuan telah dapat memanfaatkan
virus untuk tujuan yang menguntungkan manusia. Misalnya, untuk penghasil
vaksin. Virus juga dapat dimanipulasi agar membawa gen untuk suatu sifat yang
menguntungkan (misalnya gen yang menghasilkan antitoksin) (ibit, 2006206).
1. Mempercantik warna dan corak bunga tulip
1. Mempercantik warna dan corak bunga tulip
Jenis-jenis tulip yang sudah dikenal
sejak zaman dulu mempunyai motif garis-garis, "coretan kuas," atau
"jilatan api" atau mempunyai warna lain pada bagian-bagian tertentu
daun bunga, sedangkan jenis-jenis yang lebih baru mempunyai pola aneka warna
pada daun bunga. Sentuhan warna lain pada warna dasar bunga tulip disebabkan
perubahan pegmen di bagian atas dan bagian bawah bunga.
2. Membuat
Antitoksin
Salah satu fase daur hidup virus
adalah fase penggabungan. Pada fase ini, DNA virus menyambungkan diri ke DNA
bakteri, sehingga di dalam DNA bakteri terkandung profag (DNA virus). Dengan
kata lain, di dalam bakteri terkandung materi genetic virus. Ketika profag
aktif dan DNA bakteri hancur ada yang terbawa DNA virus. Misalnya di dalam DNA
virus terkandung DNA bakteri pertama. Apa bila virus ini menginfeksi bakteri
kedua, dan kemudian mengikuti daur lisogenik, maka di dalam DNA bakteri kedua
ini terkandung DNA virus dan DNA bakteri pertama.
3.pembuatan vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah
serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin
didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil
dari mikroorganisme tersebut.
Vaksin Hepatitis B dan malaria
adalah contoh pembuatan vaksin melalui bioteknologi modern. Secara konvensional
pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan
bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.
Vaksin dimasukkan (dengan
disuntikkan atau oral) ke dalam tubuh manusia agar sistem kekebalan tubuh
manusia aktif melawan mikroorganisme tersebut. Vaksin telah membantu
berjutajuta orang di dunia dalam pencegahan serangan penyakit yang serius.
1. Bakteri Dalam Mikrobiologi Kesehatan
Bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik merupakan
zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap
kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam
menyembuhkan suatu penyakit. Beberapa
bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
- Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin
- Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline
- Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol
- Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin
- Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.
Terlepas dari peranannya dalam menghasilkan
antibiotik, banyak jenis bakteri yang justru bersifat patogen. Pada manusia,
beberapa jenis bakteri yang sering kali menjadi agen penyebab penyakit adalah:
·
Bakteri
patogen juga dapat menyerang hewan ternak, seperti Brucella abortus yang
menyebabkan brucellosis pada sapi
dan
Pernah lihat iklan minuman kesehatan, susu, atau
yoghurt yang menghubung-hubungkan pencernaan kita dengan bakteri bersahabat.
Bakteri-bakteri baik itu adalah sahabat dan pelindung perut kita.
·
lactobacillus acidophilus dan bifidobacteria (bifidus). Sebenarnya
bakteri baik ini jumlahnya paling banyak di usus kita dibanding bakteri
lainnya.Jumlah yang berkurang, akan membuat keseimbangan tubuh terganggu.
Karena terjadi pembusukan dan penimbulan toksin di kolon. Kita pun jadi rentan
terhadap penyakit dan akan semakin sering mengalami gangguan fisik yang
diakibatkan bakteri tak bersahabat.
·
Asidofilusdan bifidus sangat
penting dijaga karena dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga
pencernaan kita agar selalu prima. Selain itu bakteri ini menghasilkan vitamin
B esensial.
Fungsi paling sakti lainnya adalah
kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
Manfaat bakteri bersahabat yang
paling sentral untuk tubuh manusia :
v Memulihkan
dan mengatur usus dari kerja berat. Bakteri ini sangat baik bagi mereka yang
mengalami sembelit dan sindrom iritasi usus. Bakteri ini juga mencegah dan
mengobati diare yang ditimbulkan oleh antibiotik.
v Sebagai
eliminator racun. Bakteri ini menonaktifkan senyawa toksik seperti nitrat, yang
dihasilkan mikroorganisme lain dan makanan.
v Membantu
pembentukan enzim laktase. Enzim ini berfungsi mencerna susu dan produk susu
yang merupakan makanan tak bersahabat bagi perut. Banyak orang yang dapat mulai
menoleransi produk susu dalam jumlah terbatas, jika mereka menambahkan bakteri
bersahabat ke dalam diet mereka.
v Pelindung sistem
imun. Bakteri ini membantu merangsang pembentukan antibodi yang mencegah
pertumbuhan kelebihan mikroorganisme berbahaya seperti kandida, H.pylori,
E.coli, dan salmonela, yang dapat mengambil alih usus dan menimbulkan kekacauan
dalam pencernaan kita.
v Mencegah
timbul atau kambuhnya infeksi saluran kemih dan vagina (terutama setelah
mendapat antibiotik).
v Meningkatkan
perlindungan terhadap patogen, virus, dan bakteri (flu, masuk angin, keracunan
makanan).
v Memulihkan
keseimbangan usus setelah pemberian antibiotik, obat, kemoterapi/radiasi,
pemilihan makanan yang salah.
v Mencegah
pembentukan gas akibat proses pembusukan dan peragian.
v Mengharumkan
napas. Jika kolon Anda dipenuhi bakteri tak bersahabat, gas-gas yang dihasilkan
oleh mereka dapat diserap ke dalam aliran darah dan dibawa ke paru-paru untuk
dikeluarkan. Ubahlah keseimbangan bakteri usus Anda dan napas Anda akan menjadi
lebih segar.
v Memperindah
dan menghaluskan kulit. Kulit kita bermasalah salah satunya juga karena
manifestasi bakteri. Toksin yang terangkat ke kulit sumber penyebab jerawat,
melasma, diskolorasi kulit, dan psoriasis. Dengan berjayanya bakteri
bersahabat, kelainan-kelainan kulit ini akan mereda.
Hal yang harus dilakukan untuk memperbanyak bakteri baik dalam usus:
Hal yang harus dilakukan untuk memperbanyak bakteri baik dalam usus:
–
Santaplah
yoghurt murni yang mengandung bakteri bersahabat secara berkala. Dalam jangka
waktu tertentu, Anda akan merasakan pencernaan lancar dan tubuh lebih bugar.
–
Lahan
pembiakan bakteri yang baik yang adalah kolon yang bersih. Kolon yang mengalami
sembelit merupakan tempat berkembang biak bakteri tak bersabahat.
–
Patuhi diet
yang baik. Sarapan dengan menyertakan buah dalam menu, minuman berprotein,
serelia padi-padian, roti, telur. Makan siang yang baik dengan menu salad buah
dan sayuran, ayam, kalkun, tahu, tempe, beras merah, pasta, jagung, sup. Pilih
teh herbal, jus sayuran segar, 8 gelas air putih sebagai minuman sehari-hari.
–
Hindari
pemakaian antibiotik yang berlebihan atau paling tidak tambahkan asidofilus dan
bifius yang bisa diperoleh dari sumber nonsusu yang didinginkan.
2. Jamur Dalam Mikrobiologi Kesehatan
1. peran menguntungkan
·
berperan
dalam industri antibiotik, antibiotik ini dihasilkan oleh fungi Penicllium
notatum
2. peran merugikan
·
Fungi juga
dapat berperan sebagai agen penyebab penyakit. Fungi pada umumnya lebih sering
menyebabkanpenyakit pada tumbuhan dibanding pada hewan atau manusia
·
Fungi dapat
menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa fungi seperti seperti Amanita
phalloides, A. muscaria maupun Aspergillus flavus (menghasilkan
aflatoksin), dapat sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan
penyakit kronis seperti
kanker dan
bahkan kematian
3. Alga dalam mikrobiologi kesehatan
Dalam bidang kesehatan, protista
fotosintetik telah dikenal memiliki berbagai khasiat dan digunakan dalam
pembuatan berbagai obat-obatan. Misalnya :
Ø Chlorella
: yang telah diketahui mengandung klorofil 2–3 persen dari beratnya, protein
55–60 persen, vitamin C, vitamin E, kalsium, kalium, dan magnesium serta
berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi,
memperbaiki pencernaan, mendorong pertumbuhan bakteri yang bermanfaat dalam
usus, menanggulangi sembelit, mencegah sakit maag, dan mencegah tumor.
Ø Porphyra tenerakijellum : yang
bermanfaat untuk suplemen kesehatan,
Ø Laminaria digitalis dan Macrocystis pyrifera
: sebagai
penghasil iodium untuk mengobati penyakit gondok,
Ø Laminaria sp. : sebagai bahan pembuatan pil,
tablet antibiotik, dan salep,
Ø Eucheuma spinosum, Gelidium, Gracillaria lichenoides,
Agardhiella : sebagai obat pencahar (laksatif), dan
Ø Dunaliella sp. : yang digunakan sebagai sumber
beta-karoten yang bermanfaat untuk mencegah berbagai kanker termasuk kanker
paru-paru.
Ø Kombu yang berasal dari Laminaria japonica memiliki kandungan
serat, zat besi, kalsium dan iodium yang cukup tinggi serta konon dapat
menurunkan tekanan darah tinggi dan mencegah diabetes melitus.
4. Protozoa Dalam Mikrobiologi Kesehatan
1. Peran
yang menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar dan
air laut merupakan zooplankton yang menjadi salah satu sumber makanan bagi
hewan air termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi
manusia. Peran protozoa lainnya adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam
karena protozoa merupakan pemangsa bakteri.Foraminifera, kerangkanya yang telah
kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna
sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di
dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.
2.Peran yang
merugikan
Protozoa dapat ditemukan di
mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis
protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit.
Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit antara lain:
–
Toxoplasma gondii, penyebab
toksoplasmosis;
–
Plasmodium sp, penyebab
penyakit malaria;
–
Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab
penyakit tidur;
–
Leishmania sp, penyebab
penyakit kalaazar;
–
Trichomonas vaginalis, penyebab
penyakit pada alat kelamin wanita;
–
Entamoeba histolytica, penyebab
penyakit disentri.
BAB III
KESIMPULAN
·
mikroorganisme
dalam bidang kesehatan adalah dalam menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik
dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan bakteri lain.
·
Tubuh
manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu manusia
dilahirkan ia langsung berhubungan dengan mikroorganisme. Mikroorganisme yang
secara alamiah terdapat di tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota.
·
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kehadiran Flora Normal Pada Tubuh Manusia:
v Nutrisi
v kebersihan
seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
v kondisi
hidup
v penerapan
prinsip-prinsip kesehatan
·
Penyebaran
dan terjadinya mikrobiota manusia:
·
Kulit
·
Hidung dan
nasofaring
·
Mulut
·
Orofaring
·
Perut
·
Usus besar
·
Saluran
kemih
DAFTAR
PUSTAKA
Irianto,Koes. 2007. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme
Jilid 2. Bandung:CV.Yrama Widya.
Fadhitya.2012.(online)http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/04/virus-yang-merugikan-dan-berbahaya-bagi.html.(diakses
hari jum’at tanggal 4 Mei 2012)
Kedaibio .2009.(online)http://kedaibio.blogspot.com/2009/11/peranan-virus.html. (diakses
hari Jum’at tanggal 4 Mei 2012)
Iqbalali.2008.(Online).http://iqbalali.com/2008/02/18/peran-mikroorganisme-dlm-kehidupan/).(diakses
hari jum’at tanggal 4 Mei 2012)
Krisno,Agus.2011.(Online).(http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/10/patogenisitas-mikroorganisme/). (diakses
hari sabtu tanggal 5 Mei 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar